Program Charity Lebih Dibutuhkan saat Ramadhan
February 27, 2024 2024-02-27 20:17Program Charity Lebih Dibutuhkan saat Ramadhan
Program Charity Lebih Dibutuhkan saat Ramadhan
Program charity lebih dibutuhkan saat Ramadhan sebagai upaya untuk menyambung kehidupan bagi mustahik. Lembaga zakat harus mempunyai program charity yang menarik buat donatur.
“Memberikan charity kepada warga miskin di Ramadhan sebagai upaya menyambung kehidupan. Bagaimana mengumpulkan dana di Ramadhan, memperkecil mustahik. Semakin banyak lembaga zakat diberi amanah mengurangi kemiskinan,” kata Direktur Akademizi Nana Sudiana, Selasa (27/2/2024).
Program charity saat Ramadhan tidak bisa dilepaskan angka kemiskinan yang mengalami stagnan pada lima tahun terakhir. Pada akhir Maret 2017 angka kemiskinan mencapai 10 persen dari jumlah penduduk Indonesia. “Menurut BPS, warga miskin yang mempunyai penghasilan di bawah Rp600 ribu per bulan. Kalau kemiskinan menggunakan kategori mustahik lebih parah lagi,” jelasnya.
Kata Nana, warga yang antri beras murah di mana-mana menunjukkan banyak masyarakat yang miskin. “Foto-foto tahun 60-an tetapi terulang lagi sekarang ini. Ada ribuan warga antri untuk mendapatkan beras murah,” ungkap Nana.
Beras merupakan kebutuhan penting bagi masyarakat untuk menyambung kehidupan. Air bersih, gas untuk energi juga menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mendapatkan dana selama Ramadhan termasuk menjalankan program charity, lembaga zakat harus memastikan bisa mengumpulkan 10 kali lipat dibandingkan setiap bulan seperti biasanya. “Kalau reguler minimal mengumpulkan dana Rp5 miliar. Sedangkan saat Ramadhan harus mengumpulkan Rp50 miliar,” paparnya.
Saat dana yang terkumpul Rp 50 miliar dan mustahik yang dibantu 1000 orang. Begitu juga ketika mendapatkan Rp25 miliar, mustahik yang dibantu 500 orang. “Jangan memberi bantuan saat bulan puasa tapi bukan dari dana Ramadhan. Jangan terpancing mengedepankan ego padahal tidak ada uangnya. Kita harus menjaga keseimbangan lembaga,” tegas Nana.
Program bagus selama Ramadhan misalnya berbuka bersama anak yatim dan ditawarkan ke muzaki. Pertanyaannya, sampai bertahan lama program itu bisa dibiayai donatur? Yang dikhawatirkan program itu bubar.
“Harus ada inovasi program lima tahun, bisa komunikasi dengan donatur. program yang mendatangkan muzaki. Jangan sampai ada program yang membuat bosan muzaki. Misal buka bersama anak yatim di outdoor, buka bersama di mall. Kalau perlu muzaki diajak. Ini penting, program kita sukses, sampai berapa tahun?” tanya Nana.
Di IZI, Nana menyampaikan ada program charity di Mentawai. Bagi muzaki yang kaya raya terdorong membantu Mentawai karena masuk daerah 3 T (tertinggal, terdepan, dan terluar), muslimnya minoritas padahal di Sumatera Barat. “Programnya bagus dan isunya pas. Jelaskan ke muzaki, muslim Mentawai yang dibantu. Semua bentuk charity. Banyak yang membutuhkan sifatnya konsumtif,” paparnya.
Kata Nana, target 10 kali pengumpulan dana saat Ramadhan bisa memenuhi program jangka pendek, menengah dan panjang bagi lembaga zakat. “Untuk jangka pendek bisa memenuhi mustahik termasuk hak amil. Ramadhan panen raya bagi mustahik,” jelas Nana.
Untuk jangka menengah terpenuhinya program jangka panjang lembaga zakat di antaranya pemberian beasiswa, asrama anak yatim, rumah lansia. Jangka panjang, dana yang terkumpul saat Ramadhan bisa dibelanjakan untuk mendatangkan ahli mendidik amil, IT termasuk kebutuhan lembaga yang lebih besar seperti alat komunikasi termasuk sewa kantor. “Jangka panjang mendorong lembaga bisa hidup, tumbuh melayani umat, membangun masjid,” paparnya.