fbpx

Blog

Milenial Menyambut Ramadhan

_DSC9555
Opini

Milenial Menyambut Ramadhan

Spread the love

Nana Sudiana, Sekjend FOZ & Direksi IZI

“Patience is a key element of success” (Bill Gates)

Ramadhan tak lama lagi tiba. Bagi generasi milineal ramadhan bukan soal ibadah semata. Moment ini juga bisa jadi tambah asyik dan menyenangkan bila ia juga jadi ajang kolaboratif kepedulian bagi sesama. Ramadhan juga ternyata sarana untuk melatih kesabaran seseorang.

Kesabaran ini amat penting bagi kehidupan, baik untuk saat ini maupun kesuksannya di masa depan. Kata Bill Gates, “Patience is a key element of success”. Ia menekankan “tidak ada sukses yang instan, semua memerlukan proses yang tentu tidak sebentar. Intinya segala sesuatu yang ingin dicapai kelak akan dituai melalui kesabaran selama kita berproses”.

Milenial yang identik dengan kemajuan teknologi, definisi suksesnya dalam kehidupan mengalami pergeseran. Kalau dahulu sukses cukup dinilai dengan hanya juara kelas, memenangi suatu kontes, atau menciptakan suatu karya. Saat ini, ada tambahan lain, seperti menjadi eksis di media sosial, populer dan berbeda dengan orang-orang.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi yang semakin memudahkan dan praktis. Generasi milenial punya kebutuhan yang tinggi dalam mempublikasikan diri dan aktivitasnya seperti di Twitter, Facebook, Line, Instagram, KakaoTalk, WeChat, Path, dan lain sebagainya.

Lalu, bagaimana ketika Ramadhan nanti. Apa yang harus disiapkan kalangan milenial agar ramadahan-nya sesuai syariat namun tetap bisa eksis dan terus terjaga komunikasi dan kolaborasinya aksi-aksi dirinya dengan komunitasnya.

Di bawah ini 5 hal yang harus disiapkan milineal dalam menyiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan :

1. Persiapkan Niat dan Agenda Kegiatan

Ramadhan adalah moment luar biasa dalam fase kehidupan manusia. Ia jadi penguat keyakinan akan adanya Tuhan, saat yang sama juga jadi tonggak kepedulian bagi sesama. Sayang sekali bila peristiwa penting ini tak dipersiapkan dengan baik. Dan untuk bersiap menemui Ramadhan , diperlukan niat. Niat tak lain pernyataan kesanggupan menjalani sebuah misi sampai selesai. Dengan niat yang kuat,  godaan rasa lapar, haus, emosi dan sebagainya, Insyaallah akan mudah dihindari. Dengan niat yang kuat pula kita bertahan menyelesaikan Ramadhan, apapun yang terjadi.

Dimensi niat, tak cukup sebatas deklarasi. Ia juga meminta bukti berupa sebuah rencana yang clear dan rinci, “mau ngapain Ramadhan nanti?”. Rencana ini laksana menyemai benih kebaikan. Ia tak cukup disebar bijinya agar tumbuh dan mengakar dalam hati, namun ia juga harus dipelihara dalam petak-petak amal dengan terus disiram, dirawat dan dibesarkan dalam amal-amal sholeh selama bulan Ramadhan. Rencana ini misalnya, mau berapa banyak khatam Alquran, mau berbagi buka puasa di mana, mau i’tikaf di mana dan lain sebagainya.

2. Me-refresh pemahaman dan pengetahuan

Ramadhan adalah sarana memperkuat dan mempertajam keimanan. Dengan iman yang kuat pula, Insyaallah mampu menjalaninl Ramadhan dengan happy. Untuk bisa kokoh keimanannya, maka diperlukan juga topangan pemahaman dan pengetahuan yang cukup untuk menjalani Ramadhan. Pemahaman ini misalnya terkait amaliah di bulan Ramadhan beserta hukum-hukumnya.

Dengan pengetahuan yang cukup memadai, semoga akan menjadikan Ramadhan  multimanfaat. Bisa memperkuat keyakinan, juga mampu memudahkan menjalani Ramadhan dengan baik dan benar. Pengetahuan akan Ramadhan yang baik juga, semakin akan menguatkan kemampuan menjalani Ramadhan secara lahir dan bathin.

3. Menyiapkan Fisik dan Psikis

Ramadhan juga ibadah fisik. Bila tak sehat, seorang Muslim tak diwajibkan puasa. Untuk itulah diperlukan menjaga fisik dalam kerangka persiapan ramadhan agar nanti pas tiba, badan benar-benar fit dan sehat. Sebelum ramadhan tubuh harus dilatih dan dirawat dengan baik, agar ramadhan tak sakit dan mengalami berbagai kendala dalam menjalani puasa.

Bagi yang sehat, puasa tak akan membuat menderita, namun bagi yang sakit, puasa pastilah tak mudah dijalani. Untuk itulah agar nanti ramadhan badan kita sanggup berpuasa selama kurang lebih 13 jam, sejak sekarang perlu memperbaiki fisik & psikis. Perbaikan bisa dimulai dengan cara memakan makanan yang bernutrisi baik serta melakukan hal-hal yang menyenangkan pikiran, karena dengan begitu nantinya akan dapat menjalani puasa dengan lebih baik dan tetap fit sepanjang waktu berpuasa.

4. Mempersiapkan Anggaran Ramadhan

Selama bulan Ramadhan, makan di siang hari memang tak dilakukan, namun kenyataannya tak lantas pengeluaran sehari-hari lebih hemat dari bulan biasa. Selain keinginan meningkatkan asupan gizi dan nutrisi selama berbuka dan sahur ramadhan, ada beragam pengeluaran lain yang tak sedikit. Kebutuhan untuk infak, zakat, berbagi buka puasa dan apalagi mudik lebaran ini juga butuh anggaran ekstra yang berbeda di bulan lainnya.

Dengan kemungkinan bertambahnya pengeluaran, tentu saja diperlukan rencana anggaran yang baik dan juga pemasukan tambahan untuk menutupinya. Adapun untuk memenuhi rencana mudik atau pulang kampung, tentu saja diperlukan harus dipersiapkan dengan matang. Untuk itulah sejak setelah ramadhan tahun lalu, mestinya kita mempersiapkannya dengan menabung secara rutin. Tabungan yang ada harus bisa diprediksi akan memenuhi kebutuhan apa saja dan list belanja ada baiknya dibuat sejak awal.

5. Buatlah Project Spesial bersama Komunitas

Ramadhan adalah bulan kolabirasi dan kerja sama. Kerjasama ini tak lain dalam lingkup berbagi dan peduli untuk sesama. Para milenial harus diakui mempunyai sifat yang mudah bosan, agak arogan, dan tidak mementingkan pekerjaan atau lembaganya. Namun, kelebihan adalah mereka sangat mempedulikan kerjasama.

Nah, ramadhan tahun ini, bersama komunitas masing-masing, baiknya sudah mulai dirancang rencana kolaborasi ini. “Mau ngapain selama ramadhan”, “mau buat project bersama siapa?” Dan sederet rencana lainnya juga perlu dirancang dengan baik. Ramadhan harus dipastikan jadi moment kolaborasi yang kreatif, inovatif sekaligus manfaat bagi sesama.

Demikian pemaparan Lima hal yang harus dipersiapkan milenial dalam rangka menyambut Ramadhan. Sejumlah persiapan lainnya bisa pula dilakukan agar Ramadhan kian bermakna dan bermanfaat ganda. Baik bagi keimanan dan kesehatan diri sendiri sekaligus bermanfaat besar bagi sesama.

Mumpung masih ada waktu dan kesempatan, semoga seluruh persiapan bisa terus menerus dilaksanakan dan juga dievaluasi rutin agar nanti pas ramadhan, sudah on the track dan sesuai rencana. Di atas semua itu, jangan lupa banyak berdo’a, agar Allah menguatkan semua langkah persiapan dan memudahkan apa yang kita rencanakan.

Selamat mempersiapkan diri menyambut  Ramadhan yang agung dan mulia, semoga sehat terus dan Allah berikan kekuatan iman, Islam dan akal budi yang terus baik dan meningkat setiap saat. Mari kita sambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan, keimanan, dan keikhlasan. Semoga kita dapat meraih berbagai  keutamaan yang dibawa oleh Ramadhan dengan memperbanyak melakukan berbagai amal shalih dan ibadah secara optimal. Semoga.

#Condet menjelang pagi, Jum’at, 14 Februari 2020.

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: