Pemberdayaan Masyarakat Merupakan Dakwah Tertinggi
January 15, 2024 2024-01-15 17:50Pemberdayaan Masyarakat Merupakan Dakwah Tertinggi
Pemberdayaan Masyarakat Merupakan Dakwah Tertinggi
Pemberdayaan masyarakat merupakan dakwah tertinggi dan komprehensif karena memberikan ucapan serta tindakan. Dakwah pemberdayaan mengubah ekonomi masyarakat menjadi lebih baik.
“Metode dakwah tertinggi itu pemberdayaan masyarakat. Para dai merupakan agen pembaharu mendampingi masyarakat mengubah menjadi lebih baik. Dai pemberdayaan memberikan ucapan, contoh dan tindakan dalam masyarakat,” kata Associate Expert FOZ Sigit Iko Sugondo di acara Pelatihan Dai IZI, Senin (15/1/2024).
Dakwah pemberdayaan masyarakat, kata Iko pernah dilakukan KH Samanhudi dengan mendirikan Syarikat Dagang Islam. KH Samanhudi mendapati pedagang pribumi tidak dapat bersaing dengan pedagang Tionghoa.
“Dengan Syarikat Dagang Islam, KH Samanhudi mengembangkan jiwa dagang, membantu anggota-anggota yanng mengalami kesulitan dalam bidang usaha, memajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat, memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama Islam, hidup menurut perintah agama,” paparnya.
Umat Islam harus menjadi penerus pemberdayaan ala KH Samanhudi tetapi disesuaikan metode perkembangan zaman. Pemberdayaan tidak bisa dilepaskan dalam ajaran Islam QS. Ar-Radu’: 11 “Allah tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum apabila ia tidak ingin atau mau mengubah nasibnya sendiri ”
Kata Iko, pemberdayaan masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan dakwah dan tugasnya tidak mudah. Pemberdayaan merupakan perubahan evolutif dengan memotivasi masyarakat dengan transfer spirit, knowledge dan dana.
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat tidak bisa dilepaskan faktor internal di antaranya: motivasi, kemauan masyarakat untuk berubah ke arah kondisi yang lebih baik.
“Faktor eksternal di antaranya adanya peran pendamping, wahana interaksi, musyawarah dan tempat belajar masyarakat, kelembagaan sosial yang kuat dan sehat,” paparnya.
Sedangkan Direktur Akademizi Nana Sudiana mengatakan, perencanaan program pemberdayaan berbasis dakwahbersama asatadiz sebagai juru dakwah yang membawa pelita umat dengan lembaga filantropi Islam.
“Faktanya dunia banyak orang, populasi meningkat. Tugas kita sebagai dai tidak mudah. Kompleksitas dan persoalan semakin tidak mudah,” jelasnya.
Pemberdayaan masih diperlukan karena saat ini masih ada persoalan kemiskinan dan kesehatan yang dihadapi masyarakat. “Kebutuhan di lapangan tidak terpenuhi karena kemiskinan, kelaparan dan kesehatan yang belum terpenuhi,” papar Nana.
Kata Nana, pemberdayaan mendorong masyarakat adil, makmur dan beribadah dengan tenang. “Asatiz dalam dakwah pemberdayaan didukung lembaga filantropi Islam,” pungkasnya.