fbpx

Blog

Membangun Keluarga Ideal tidak Bisa Instan

31izi-nana-1686028570-1092045741
News

Membangun Keluarga Ideal tidak Bisa Instan

Spread the love

Membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah melalui proses yang panjang. Masing-masing pasangan untuk saling menghargai dan meninggalkan ego masing-masing.

“Membangun keluarga ideal tidak bisa instan, selain memerlukan waktu, ia juga membutuhkan kesediaan pada pasangan untuk terus belajar dan memperbaiki diri,” kata Direktur Utama Akademizi dan Associate Expert Forum Zakat (FOZ) Nana Sudiana dalam artikel berjudul “Ketika Taman Cinta Itu Bernama Keluarga”

Terlebih ketika pada akhirnya anak-anak satu demi satu lahir dan membutuhkan penyesuaian yang terus menerus. Di sinilah ujian demi ujian terjadi pada sebuah keluarga. Sejumlah kepentingan personal suami dan isteri mau tidak mau harus bisa dikompromikan dengan kepentingan masa depan keluarga secara luas.

“Atas dasar “demi anak-anak”, banyak hal harus pula ditinjau kembali dengan sejumlah pertimbangan yang ada. Banyak hal lainnya pun mulai dihitung ulang secara rasional, misalnya keinginan suami atau isteri yang ingin melanjutkan kuliah, membuka bisnis baru atau liburan akhir tahun terpaksa di tinjau kembali waktunya,” tegas Nana.

Dalam hubungan ideal suami isteri di sebuah keluarga, kata Nana, seorang suami yang juga berfungsi sebagai kepala keluarga, tidak semestinya bersikap “pokoknya”. Seorang suami harus menyadari dengan benar apa makna “kepala” dalam istilah kepala keluarga.

“Apa artinya kepala tanpa kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya. Seorang suami harus pula memahami bahwa tanpa seorang isteri dalam sebuah keluarga, ia bukanlah apa-apa. Secara fitrah, laki-laki dan perempuan keduanya memang berbeda, tapi dengan perbedaan yang ada inilah pernikahan menjadi “ikatan suci” yang mensinergikan seluruh perbedaan dalam sebuah ritme harmoni,” jelasnya.

Kalau ini disadari secara maknawi, kemudian diendapkan dalam jiwa suami isteri. Tidak perlu ada “keributan apapun” ketika suatu waktu harus ada keputusan terkait sejumlah hal, karena tokh masing-masing akan dengan sadar memiliki batasan kewenangan serta otoritasnya masing-masing.

 

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: