fbpx

Blog

Amil Jadi Penulis, Siapa Takut

IMG-20230515-WA0094-1684117720-373036112
Opini

Amil Jadi Penulis, Siapa Takut

Spread the love

Para amil bisa menjadi penulis menceritakan pengalamannya saat mengurusi zakat termasuk memberikan pendampingan kepada masyarakat. Pengalaman di lapangan justru memberikan nilai lebih amil dalam menuliskan dalam artikel bahkan buku. 

“Para amil yang ingin menulis, kiranya perlu terus didorong dan diberikan apresiasi yang memadai sehingga memicu lahirnya para amil penulis lainnya yang bersedia menjadi punggawa literasi zakat Indonesia,” kata Associate Expert dan Direktur Akademizi Nana Sudiana, Senin (15/5/2023).

Faktanya literasi zakat masih terbatas jumlahnya, yang muncul justru lebih banyak dari kalangan akademik yang berdiri di luar lingkaran amil. Mereka berada layaknya peneliti, pengamat dan pemerhati yang tetap saja ada jarak dari emosi dan keseharian rasa yang berkembang dari seorang amil zakat sebenarnya.

Amil yanng menjadi penulis, kata Nana masih sangat dibutuhkan agar beragam jalan keamilan yang ditempuh bisa tergambarkan dengan jelas dan tanpa bias.

“Para amil pendahulu yang menuliskan jalan panjang tentang kehidupan yang ia tempuh sebagai amil perlu terus dibudayakan semangatnya agar para penerusnya bisa lebih mudah meneruskan jalan amil ini,” ungkapnya.

Bagi amil yang berniat menjadi penulis harus digeser niatnya. Niat awal yang semula terbersit untuk  mengajari, menceritakan kehebatan atau jalan sukses yang pernah dilakukan, mari digeser memberi solusi, mengajak menemukan kesuksesan masing-masing dan berbagi pengalaman sendiri.

“Menguatkan literasi zakat, anggap saja saat ini sudah darurat, sehingga memacu untuk sungguh-sungguh menjadi bagian penegak literasi. Walau memulainya sulit, ternyata menjaga niat untuk terus konsisten juga tak mudah. Saat yang sama, tidak boleh juga bergeser menjadi “mencari panggung” untuk menggapai popularitas diri,” paparnya.

Nana mengatakan, untuk menjadi amil penulis perlu berlatih dan belajar bersama. Agar seluruh spirit dan prasyarat untuk maju dan berkembang jadi amil penulis bisa digapai bersama-sama.

“Siapa pun mentor atau coach penulisnya, ia sudah seharusnya menjadi guru lahir dan batin bagi amil penulis yang akan lahir,” ungkap Nana.

Bagi para amil yang ingin mewarnai gerakan zakat dengan beragam tulisan dan buah karya literasi zakat harus diluruskan niat dan banyak berdoa agar setiap huruf yang membentuk kata dan  menyambung menjadi kalimat bahkan menjadi buku, Allah jadikan bekal pahala dan jadi amal jariyah yang tak putus-putusnya, bahkan setelah penulisnya meninggal dunia.

Leave your thought here

Your email address will not be published. Required fields are marked *

%d bloggers like this: